Cari Artikel

Google
Google Page googlemelulu

Saturday, December 26, 2009

Touring Motor 3 : Depok - Ciwidey (19 Desember - 20 Desember 2009)

Akhirnya tanggal 19 Desember kemarin kesampaian juga rencana touring motor ke Ciwidey, dengan menggunakan 4 motor (Yamaha Jupiter MX, Honda Supra Fit, Honda Vario Techno & Honda Karisma 125) & beranggotakan 5 orang (Bulux, Qrun, Ozie, Aris & Saya sendiri). Perjalanan Depok-Ciwidey-Depok menempuh ± 400km dan melewati banyak trek turun naik yang berliku-liku dengan kondisi jalan sebagian besar bisa di bilang baik, Supra Fit yang saya kendarai menghabiskan bensin premium sekitar Rp.32.000,- atau ± 7 liter dengan kecepatan rata-rata motor 60 km/jam.

Berangkat

Kami berangkat dari Depok sekitar jam 1.30 melewati rute Depok-Cibubur-Cileungsi-Jonggol-Cariu-Pasirkalong-Ciranjang-Padalarang-Cimahi-Soreang-Ciwidey, sampai di Ciwidey ± jam 21.30, jadi perjalanan + istirahat memakan waktu sekitar 8 jam. Sesampainya di Ciwidey malem-malem kita langsung cari penginapan dan akhirnya kita sewa 1 rumah penduduk setempat (3 kamar, garasi & ada tv-nya juga) dengan harga Rp.350.000,-/malam, kita sewa rumah ini karena keluarganya Bulux (4 orang) dari Purwakarta mau nyusul ke Ciwidey dengan mobil, jadi 1 rumah itu diisi dengan 9 orang.

Pagi harinya setelah sarapan (sekitar jam 8 pagi) kami langsung meluncur ke tempat-tempat wisata di daerah Ciwidey.


KAWAH PUTIH

Kawah Putih terletak di daerah Selatan Kota Bandung, berjarak 46 km atau 2,5 jam dari Kota Bandung sampai pintu gerbang menuju lokasi kawah. Dari pintu masuk hingga ke kawah jaraknya sekitar 5 km atau bisa ditempuh sekitar 20 menit. Melalui jalan beraspal yang berkelok-kelok dengan pemandangan hutan alam dengan aneka ragam species tanaman. Kawah putih terletak di sebuah gunung yang bernama Gunung Patuha. Dahulu kala,masyarakat menganggap kawah ini kawasan yang angker karena banyak burung mati seketika melewati kawah ini.

Kepercayaan inipun lantas dibantah, ketika pada tahun 1837 seorang ilmuwan Belanda Jerman Dr. Franz Wilhelm Junghun yang juga seorang pengusaha perkebunan Belanda yang mencintai kelestarian alam melakukan penelitian dan menemukan bahwa keangkeran tersebut tidak lain disebabkan oleh adanya semburan lava belerang yang berbau sangat menyengat. Namun saat ditemukannya fakta tersebut masyarakat belum tertarik menjadikan tempat ini sebagai objek wisata. Baru setelah PT Perhutani mengembangkan tahun 1987, kawasan kawah putih dijadikan sebuah objek wisata di Jawa Barat. Air kawah di gunung ini selain warna airnya yang terang dan juga selalu berubah2. Inilah yang pada akhirnya menjadi daya tarik tersendiri. Beberapa peneliti mengatakan bahwa Gunung Patuha masih aktif, sehingga ditemukan beberapa pancaran kawah yang masih bergejolak. Didekat tempat ini pula ditemukan sebuah goa sedalam 5 meter yang pernah dipakai sebagai tambang belerang. Pengunjung disarankan hanya ± 20 menit berada di kawasan kawah, karena pengunjung dapat terbatuk-batuk atau menjadi lemas akibat terlalu banyak menghirup hawa belerang yang berbau sangat tajam.

Keindahan danau Kawah Putih, memang sangat mempesona dan menakjubkan. Ditambah lagi suhunya yang sejuk sepanjang hari (bersuhu sekitar 8 - 22° celcius). Mungkin karena kawah ini terletak di gunung yang memiliki ketinggian sekitar 2.434m diatas permukaan laut. Bahkan, jika sudah mengetahui keajaiban alamnya, pasti akan mengatakan tak ada kawah yang seindah Kawah Putih. Karena keindahan alamnya, Kawah Putih sering dijadikan tempat Photo prawedding (sangat banyak), syuting film dan sinetron.

Dalam perjalanan menuju kawah, kita akan melewati objek yang menarik seperti rel kereta tua, sawah yang menguning, kebun teh yang hijau dan luas dan hutan pinus. Searah dengan jalur kawah putih anda bisa meneruskan perjalanan ke Situ Patengan atau berkemah ke Ranca Upas, yang juga merupakan tempat penangkaran rusa, atau berenang di kolam renang air panas Ciwalini. Jalan dari jalan raya Ciwidey hingga ke areal parkir di dekat kawah sudah lumayan bagus dan apabila Pergi atau pulang dari kawah putih jangan lupa singgah di perkebunan strawberry di kawasan Rancabali, disana anda bisa memetik sendiri buahnya untuk dibawa pulang.

HTM Rp.14.000,- (orang +motor)

SITU PATENGAN / SITU PATENGGANG

Dari Kawah Putih perjalanan berlanjut ke hamparan hijau kebun teh Rancabali yang menyegarkan mata, mengantarkan kita ke sebuah danau cantik yang airnya tenang yang kita kenal dengan nama Situ Patengan (ada juga yang menyebut Situ Patenggang), berjarak sekitar 47 kilometer arah selatan dari pusat kota Bandung. Keindahan alam yang diberikan oleh Situ Patengan ini akan membuat kita terkagum-kagum akan kebesaran Sang Maha Kuasa. Tidak mengherankan, kalau danau (situ) ini tidak pernah sepi dari pengunjung yang datang dari berbagai kota.

Situ Patengan, berasal dari bahasa Sunda, “Pateangan-teangan” yang artinya saling mencari. Dikisahkan dulu ada sepasang sejoli yaitu Ki Santang dan Dewi Rengganis yang saling mencintai. Mereka berpisah sekian lamanya, dan saling mencari. Akhirnya mereka bertemu di tempat yang dinamakan Batu Cinta. Dewi Rengganis pun minta dibuatkan danau dan sebuah perahu untuk berlayar bersama. Perahu inilah yang sampai sekarang menjadi sebuah pulau yang berbentuk hati (pulau Asmara/pulau Sasaka).

Tak hanya menawarkan pesona alam, Situ Patengan ini juga menawarkan sebuah tempat yang historisnya cukup dikenal. Pulau Asmara dan Batu Cinta. Biasanya wisatawan yang datang kesana akan menyempatkan diri untuk mengunjungi lokasi ini. Untuk sampai ke batu cinta kita memang harus naik perahu yang bisa kita sewa di tempat (Rp.7500 s/d Rp.10.000,-/orang atau Rp.100.000,-/perahu tergantung nego). Konon menurut ceritanya, siapapun yang singgah ke Batu Cinta dan mengelilingi Pulau Asmara maka akan mendapatkan cinta yang abadi, atau jika pengunjung yang datang bersama pasangannya, maka hubungan mereka akan langgeng.

HTM Rp.10.000,- (orang +motor)

Pulang

Setelah seharian keliling daerah Ciwidey & sekitarnya, saatnya kembali pulang. Jalur pulang kami berbeda dari waktu berangkat, agak memutar melewati Ciwidey-Soreang-Bandung-Cimahi-Padalarang-Cikalong Wetan-Plered-Purwakarta-Cikampek-Kerawang-Cibitung-Cileungsi-Cibubur-Depok. Berangkat sekitar jam 3.00 sore dari Ciwidey, dengan kecepatan rata-rata 80 km/jam, kami mampir sebentar di Purwakarta, dan alhamdulillah akhirnya sampai dengan selamat di Depok sekitar jam 11.30 malam, ffiiiuuuh perjalanan yang melelahkan sekaligus menyenangkan... ^.^

Pengeluaran


* Bensin Rp.32.000,- (Honda Supra Fit)
* Penginapan Rp.350.000,- / 9 orang = ± Rp.40.000,-
* HTM Kawah Putih Rp.14.000 (1 orang + 1 motor)
* Parkir Kawah Putih Rp.2.000,-/motor
* HTM Situ Patengan Rp.10.000 (1 orang + 1 motor)
* Parkir Situ Patengan Rp.2.000,-/motor
* Perahu Situ Patengan Rp.10,000/orang
* Makan & minum Rp.15000 x 4 = Rp.60.000,-
* Lain-lain ± Rp.30.000

Total pengeluaran sekitar Rp.200.000,- , kalau pengen touring ke sana dengan motor untuk amannya bawa aja Rp.300.000,- atau lebih, karena masih banyak yang bisa dilihat & dinikmati disana.
Just enjoy Indonesia... ^.^

Lihat gambar lainya disini
Sumber Artikel:
* Pengalaman Pribadi
* bdgyes.com


No comments:

Post a Comment