Cari Artikel

Google
Google Page googlemelulu

Saturday, September 12, 2009

Pembangunan Menara Jakarta (Jakarta Tower)


Menara Jakarta (Menara Trilogi) adalah sebuah menara baru yang akan dibangun di ibu kota Jakarta (Indonesia). Semula, Menara Jakarta akan dibangun di area Kuningan, tetapi Soerjadi Soedirdja, Gubernur DKI Jakarta waktu itu, tidak setuju, dan mengusulkan untuk membangunnya di daerah Kemayoran yang pertumbuhannya masih sulit. Ide pembangunan menara ini digagas sejak tahun 1995 yang akan memiliki tinggi 558 meter dan direncanakan akan selesai pada tahun 2012. Pada saat selesainya pembangunan, gedung ini akan masuk kedalam jajaran bangunan tertinggi di dunia. Menara tertinggi di dunia pada saat ini masih atas nama Canadian National Tower di Toronto (Kanada) yang memiliki tinggi sekitar 553 meter (Tugu Monas Jakarta hanya 137 meter).

Pembangunan menara itu pada awalnya dikembangkan oleh trio usahawan besar, yakni Sudwikatmono, Prajogo Pangestu, dan Henry Pribadi, melalui PT Indocitra Graha Bawana. Biayanya diperkirakan sekitar 400 juta dollar AS (waktu itu masih sekitar Rp 900 miliar). Pada tahun 1996, sayembara desain arsitektur untuk gedung tersebut dimenangkan oleh Murphi/Iohn dari Amerika Serikat. Hanya saja, karena desain ini terlalu mahal untuk dikembangkan, maka pemerintah memilih desain dari pemenang kedua yakni East Chine Architecture Design & Research Institute (ECADI), yang juga membangun Shanghai Oriental Pearl Tower di China. Desain ECADI ini dipilih karena para juri menganggap desainnya sederhana dan masih bernuansa Asia.

UI Bakal Permak Stasiun KA-nya Menjadi Megah


Satu lagi Mega Proyek dari Universitas Indonesia (UI) selain perpustakaan baru yang megah, yaitu renovasi stasiun kereta termegah yang tergabung ke dalam rangkaian UI Mega Proyek. Ada 2 stasiun yang akan dipermak yaitu Stasiun Pondok Cina & Stasiun UI yang selanjutnya kita sebut Stasiun UI 1 & Stasiun UI 2.

Luas kedua stasiun ini (Stasiun UI & Pondok Cina) mencapai 70,400 meter persegi (luas bangunan dan tanah) dengan masing-masing luas bangunan sebesar 3,250 meter persegi. Rencananya akan dibuat 2 lantai dengan tinggi bangunan mencapai 14 meter. Konsep Stasiun UI 1 & Stasiun UI 2 adalah external & internal yang berarti transportasi ke dalam & keluar kampus. Bahan bangunan yang digunakan adalah bahan-bahan alam yang ramah lingkungan. Hal ini terkait dengan konsep Green Campus-nya UI.

Salah Satu Perpustakaan Terbesar di Dunia Akan Hadir di Universitas Indonesia (UI)


Perpustakaan terbesar di dunia akan segera berdiri di Depok, Jawa Barat. Universitas Indonesia (UI) tengah membangun perpustakaan tersebut di lahan seluas 2,5 hektar dengan luas bangunan mencapai 30 ribu meter persegi. Lokasi bangunan berada di tepi danau Kenanga Universitas Indonesia dan berjarak sekitar 100 meter dari gedung rektorat. Pemancangan tiang pertama pembangunan gedung utama perpustakaan sudah dilakukan di Kampus UI - Depok, Jawa Barat, Senin (1/6/2009) dan rencananya akan selesai dibangun pada akhir Desember 2009.

Perpustakaan ini akan dibangun di area seluas 3,5 hektar serta akan memiliki 8 lantai dengan konsep sustainable building yang ramah lingkungan. Gedung akan menggunakan Solar cell sebagai sumber energinya selain itu didalam gedung penggunaan material plastik akan ditekan serta harus hemat listrik, hemat kertas dan juga harus hemat air, bisa dipastikan akan bebas asap rokok karena UI juga akan mencanangkan bebas rokok pada tahun 2012. Kendaraan bermotor dilarang masuk, maka untuk sarana transportasi dalam kompleks perpustakaan bisa jalan kaki atau menggunakan sepeda.

Friday, September 11, 2009

Jembatan Selat Malaka (Malacca Strait Bridge)

Mega proyek Jembatan RI-Malaysia jika jadi terealisasi akan menjadi jembatan terpanjang buatan manusia yang menghubungkan dua negara. Proyek itu akan membangun jembatan sepanjang 38 - 52 kilometer dari Dumai (Indonesia) ke (Malaka) Malaysia. Tidak hanya itu, proyek jembatan ini juga diyakini akan menguntungkan perekonomian & pariwisata kedua belah pihak.

Pembangunan jembatan RI-Malaysia yang direncanakan memiliki panjang 38 km ini membutuhkan dana sekitar US$ 12.5 miliar atau Rp 125,5 triliun dan rencananya akan diselesaikan dalam kurun waktu 9 tahun. 15 Persen pendanaan proyek berasal dari internal sementara sisanya berasal dari pinjaman bank. Bank Exim China telah menyatakan akan membantu pembangunan jembatan tersebut.

Daerah Istimewa Yogyakarta


Daerah Istimewa Yogyakarta (atau Jogja, Yogya, Yogyakarta, Jogjakarta) dan seringkali disingkat DIY adalah provinsi yang terkenal akan sejarah dan warisan budayanya, sebuah provinsi di Indonesia yang terletak di bagian selatan Pulau Jawa dan berbatasan dengan Provinsi Jawa Tengah di sebelah utara bisa dibilang secara geografis Yogyakarta terletak di pulau Jawa bagian Tengah. Dahulu Jogja merupakan pusat kerajaan Mataram (1575-1640), dan sampai sekarang ada Kraton (Istana) yang masih berfungsi dalam arti yang sesungguhnya. Jogja juga memiliki banyak candi berusia ribuan tahun yang merupakan peninggalan kerajaan-kerajaan besar jaman dahulu, di antaranya adalah Candi Borobudur yang dibangun pada abad ke-9 oleh dinasti Syailendra.

Selain warisan budaya, Jogja memiliki panorama alam yang indah. Hamparan sawah nan hijau dengan Gunung Merapi tampak sebagai latar belakangnya. Pantai-pantai yang masih alami dengan mudah ditemukan di sebelah selatan Jogja. Atmosfir seni juga begitu terasa di Jogja. Malioboro, yang merupakan urat nadi Jogja, dibanjiri barang kerajinan dari segenap penjuru. Musisi jalanan dengan berbagai aksi kreativitasnya pun selalu siap menghibur pengunjung warung-warung lesehan.

Thursday, September 10, 2009

Jembatan Selat Sunda (Sunda Strait Bridge)


Jalur Selat Sunda (Merak-Bakaheuni) bisa dibilang adalah jalur pelayaran tersibuk nasional yang menjadi nadi perekonomian antara Pulau Jawa & Pulau Sumatra, kondisi lalulintas yang dilayani Pelabuhan Bakauheni dan Merak sudah terlalu padat sehingga kehadiran jembatan yang bisa menghubungkan kedua pulau sangat dibutuhkan.

Untuk saat ini saja dalam sehari sekitar ± 3500 kendaraan, 35.000 orang, serta 20 juta ton batu bara yang melewati kedua pelabuhan, bahkan apabila terjadi gangguan di laut maka antriannya dapat mencapai 10 kilometer. Tidak dapat dibayangkan kondisi 10 tahun ke depan seandainya jembatan belum juga direalisasikan sehingga 10 Gubernur se Sumatra memasukannya ke dalam empat rekomendasi yang harus dilaksanakan pemerintah, sekitar 60 persen ekspor nasional berasal dari Sumatra, 40 persen gula berasal dari Lampung, kalau ditambah dengan Jambi dan Palembang sudah mencapai 50 persen lebih.

Jembatan Suramadu (Suramadu Bridge)


Jembatan antar pulau sepanjang 5.438 meter yang Pemancangan tiang pertamanya dilakukan pada 20 Agustus 2003 oleh Ibu Presiden Megawati Soekarnoputri dan diresmikan oleh Presiden periode berikutnya yaitu Bapak Dr. H. Susilo Bambang Yudhoyono pada 10 Juni 2009 itu adalah jembatan yang terpanjang di Indonesia.

Latar Belakang


Sebelum Jembatan Suramadu berdiri satu-satunya akses dari Surabaya ke Pulau Madura dan sebaliknya adalah menggunakan penyeberangan kapal feri Perak-Kamal. Kondisinya saat itu sudah sangat padat. Jumlah armada kapal feri yang digunakan sebanyak 18 buah, yang rata-rata usianya juga sudah uzur. Dari survei yang dilakukan didapat volume lalu lintas feri per arah per hari di tahun 2002 adalah 315 buah kendaraan ringan, 1036 buah truk Kecil, 324 buah truk besar, 260 buah Bus dan 8128 buah sepeda motor. Kapasitas feri yang tersedia tersebut sudah jenuh yang diindikasikan dengan waktu tunggu rata-rata kendaraan yang terjadi di pelabuhan Ujung maupun Kamal adalah 30 menit. Kecuali untuk jenis sepeda motor yang lebih leluasa menembus antrean. Sedangkan waktu yang digunakan untuk menaikkan penumpang dari pelabuhan ke atas feri selama 15 menit. Waktu tempuh yang diperlukan untuk penyeberangan 30 menit, dan waktu untuk menurunkan.penumpang 15 menit. Total waktu dibutuhkan sekitar 60 menit atau satu jam. Waktu ini akan semakin panjang ketika akhir pekan atau musim liburan. Menjelang Lebaran dan Hari Besar Islam malah sering tak terkendali. Budaya "toron" (pulang kampung) bagi masyarakat Madura seakan menu wajib bagi mereka. Akibatnya, peningkatan mobilitas manusia dan barang tak dapat terhindarkan. Di lain segi kapasitas feri tidak bisa ditambah karena dapat mengganggu alur pelayaran yang ada. Keberadaan Jembatan Madura diperkirakan dapat mengurangi waktu tempuh sebesar 60 menit untuk kendaraan yang berasal dan menuju Kec. Kamal, Socah, dan Bangkalan, 110 menit untuk kendaraan yang tidak berasal dan menuju Kec. Kamal, Socah, dan Bangkalan.