Cari Artikel

Google
Google Page googlemelulu

Tuesday, April 21, 2009

Telaga Warna, DPT & Komplek Goa (Dieng)

Setelah dari Gunung Cikunir/Sikunir dan melihat area candi & Kawah Sikidang kita menuju ke tempat wisata selanjutnya yaitu Telaga Warna, Dieng Plateau Theatre & Komplek Goa, untuk masuk ke dalam area Telaga Warna kita perlu beli tiket masuk Rp.5.000,- sudah termasuk area Komplek Goa, untuk masuk ke Dieng Pateau Theatre (DPT) kita harus membayar tiket masuk lagi sebesar Rp.3.000,-.

Telaga Warna

Kalau cuaca baik dan matahari sudah agak tinggi kita bisa melihat jelas perbedaan beberapa warna dari Telaga Warna tersebut, variasi warna tergantung dari cuaca, waktu dan tempat melihatnya, untuk mendapatkan view yang lebih baik sebenarnya kita bisa naik bukit yang ada disebelahnya, hiking lagi agak capek sih tapi kita ga perlu bayar tiket masuk buat ngeliatnya dan selain gratis yang jelas view-nya lebih yahud, dijalan naik/turun bukit ini juga ada pintu masuk ke telaga dari samping yang gak perlu bayar alias gratis kalau pengunjungnya lagi banyak sih gak ketahuan tapi kalau lagi sedikit bisa keliatan jelas banget, kan tengsin juga pas mau keluar di tagih bayar tiket hehehe...

Menurut masyarakat setempat, ada suatu kisah yang menyebabkan warna danau alias telaga itu berwarna-warni. Konon, dahulu ada cincin milik bangsawan setempat yang bertuah namun terjatuh ke dasar telaga, tapi kalau dari kajian ilmiah telaga ini merupakan kawah gunung berapi yang mengandung belerang. Akibatnya, bila air telaga terkena sinar matahari akan dibiaskan menjadi warna-warni yang indah.

Tidak jauh dari situ ada telaga yang berukuran lebih kecil. Telaga Pengilon, namanya. Airnya yang jernih seperti cermin itulah yang membuat penduduk setempat memberi nama Telaga Pengilon. Lagi-lagi ada mitos penduduk menyebutkan bila danau ini bisa untuk mengetahui isi hati manusia. Bila ia terlihat cantik atau tampan ketika memandang air telaga ini, maka hatinya baik, bila sebaliknya maka ia termasuk orang berhati kurang baik, yah boleh percaya boleh nggak sih namanya juga mitos.

Komplek Goa

Tidak jauh dari Telaga Warna & Telaga Pegilon ada beberapa goa alam yang memiliki legenda dan suasana yang mistis, setidaknya ada tiga goa disini yaitu Goa Semar, Goa Sumur & Goa Jaran.
  • Goa Semar, Pengunjung bisa langsung mengetahui goa itu karena ada arca Semar di depan mulut goa-nya. Semar adalah salah satu punakawan yang dianggap paling bijaksana. Dinamai Goa Semar karena penduduk setempat percaya bila goa ini dijaga oleh Eyang Semar. Banyak orang bersemedi di goa ini, laki atau perempuan dengan tujuan menginginkan keselamatan.
  • Goa Sumur, Tidak jauh dari Goa Semar ada Goa Sumur, di depannya ada arca wanita dengan membawa kendi. Goa ini memang memiliki kolam kecil yang airnya konon katanya bertuah. Banyak yang percaya air di Goa Sumur ini bisa menyembuhkan berbagai penyakit dan membuat kulit jadi lebih cantik. Adapula yang menggunakannya untuk upacara suci seperti umat Hindu dari Bali. Karena pintu goa biasanya dikunci untuk menjaga kesuciannya maka untuk masuk kedalam goa perlu minta tolong juru kunci (Kuncen) untuk membukanya (sama halnya dengan Goa Semar), Juru kunci tinggal tidak jauh dari area Goa & Telaga Warna.
  • Goa Jaran, dinamakan Goa Jaran atau yang bisa diartikan Goa Kuda karena dulu katanya adalah tempat pertapaan Resi Kendaliseto, suatu saat ketika hujan deras, ada seekor kuda yang berteduh di dalamnya. Anehnya ketika kuda itu keluar dari lubang goa keesokan harinya kuda itu telah berbadan dua alias hamil. Sebagian masyarakat percaya bila gua ini bisa digunakan untuk semedi para wanita yang sulit mendapatkan keturunan. Tidak seperti 2 goa lainnya Goa Jaran bisa dimasuki tanpa juru kunci tapi tempatnya sempit sekali, biasanya orang yang bersemedi duduk di pendopo depan mulut goa (sekali lagi katanya sih begitu).
Dieng Plateau Theatre (DPT)

Tidak seperti DPT yang bikin kisruh di Pemilu kali ini (Daftar Pemilih Tetap), DPT yang satu ini akan menambah pengetahuan anda tentang Dieng Plateau.

Dieng Plateau Theater adalah sarana wisata berupa bioskop yang materinya berupa informasi peristiwa alam Dieng dan apa saja yang ada di wilayah Dieng, seperti peristiwa Sinila tahun 1979 yang meminta banyak korban dari penduduk Dieng. Sarana ini digagas dan diresmikan oleh Gubernur Jawa Tengah kala itu, Bapak H. Mardiyanto. Terletak di lereng bukit Sikendil, kira-kira 1.5 km dari pertigaan masuk Dieng, 250 meter dari Telaga Warna. Berada pada ketinggian 2.100 m di atas permukaan laut.


Kapasitas tempat duduk adalah 100 kursi. Di sekitarnya dilengkapi dengan taman dan tempat untuk bersantai. Dari sana tampak rangkaian pegunungan seperti: Gunung Prahu, Gunung Juranggrawah, Gunung Pangonan, Gunung Sipandu, Gunung Nagasari, Gunung pangamun-amun, dan Gunung Gajah Mungkur.

Sarana yang menelan biaya investasi sebesar Rp.2 milyar lebih ini cocok sekali bagi anda yang ingin mengetahui peristiwa alam di Dieng dan Budaya masyarakat sekitarnya. Objek yang berada di kawasan Dieng itu nantinya diharapkan akan memberikan manfaat bagi dua kabupaten yang berbatasan, yakni Wonosono dan Banjarnegara. Harapan itu tak berlebihan setelah melihat sukses paska dibangunnya Ketep Plateau Theater yang manfaatnya telah dirasakan Kabupaten Magelang dan Boyolali.

Sebagian info DPT diambil dari situs wonosobokab.go.id

2 comments:

  1. Kapan yah bisa ke sana, padahal pengen banget. Hiks..Hiks.. Penasaran sama telaga tempat Mas Santoso berdiri.

    ReplyDelete
  2. Kalo udah niat dijalanin aja kalo emang udah bisa & untuk tujuan yang baik, biar gak nyesel nantinya..

    ReplyDelete